Contact Form

 

Nada Untuk Asa, penyakit tidak untuk ditangisi?

Nada (Marsha Timothy) dengan segala kehidupan pilunya harus nerima kenyataan kalau dia kena penyakit HIV-AIDS dari suaminya yang baru meninggal. Ga terima dengan vonis itu, Nada berusaha meyakini dirinya sendiri kalau anaknya ga tertular. Yang bikin sedih lagi, si Nada ditolak dan dijauhi sama keluarganya sendiri. Pokoknya sedih deh...


Beda lagi dengan kisahnya Asa (Acha Septriasa) yang berusaha "tegar" sama penyakitnya dengan berusaha cuek dengan cinta, padahal Wisnu (Darius Sinatrya) tegar bgt deketin si Asa.


Intinya di film ini gaada pemandangan meratapi penyakit dengan cara yang teramat drama, justru digambarkan dengan ketegaran dan ya.. hidup yang biasa aja. Dan ditengah-tengah film ada penampilan yang.. errr dari Wulan Guritno. Adegan pertengkaran Wulan Guritno dan Marsha Timothy yang terbaik di film ini.



Kehidupan Nada yang melodrama memang beneran menguras air mata penonton dan bakal dibikin kesel sama keluarganya yang bersikap ga adil, penonton bakalan menangisi kehidupannya Nada. Tapi bukan menangisi penyakit berat seperti yang biasa disuguhkan film-film Indonesia pada umumnya. Soal akting pemain, gausah diomongin lah ya.. Marsha Timothy berhasil bikin penonton ikut ngerasain "keapesannya" Acha Septriasa dan Darius Sinatrya berhasil dengan chemistrynya yang manis dan membuat ada keceriaan di film ini. Mathias Muchus.. gausah dibahas lagi lah ya. Dan Wulan Guritno.. duh dia padahal cuman ada dua scene, tapi paling memorable ya penampilan dia. Satu sih yang kurang dari film ini menurut gue.. em.. posternya kayak seminar-seminar kesehatan gitu. Ah yaudahlah ya... (3.5/5)



Jenis Film : Drama
Produser : Hendrick Gozali
Sutradara : Charles Gozali
Penulis : Charles Gozali
Produksi: Magma Entertainment
Pemain : Marsha Timothy, Acha Septriasa, Darius Sinathrya, Mathias Muchus, Irgi Fahrezi, Nadila Ernesta, Donny Damara

Total comment

Author

Reviewin aja

0   comments

Cancel Reply