![]() |
Nginep dulu di hostel, istirahat |
Baiklah sepertinya para sahabat sudah tau atau sering melihat cuplikan adegan, bahkan mungkin sudah menonton drama Memories of Alhambra ini. Tayang di tvN dan Netflix, drama ini mempunyai 16 episode. Berbudget besar? Sudah pasti sahabat. Menggandeng Hyun Bin dan Park Shin Hye lalu disutradarai oleh Ahn Gil Ho (Secret Forest, Rooftop Prince) dan ditulis oleh Song Jae Jung (W: Two Worlds, Nine: Nine Times Time Travel) tentu menjadi cukup alasan drama ini berbudget besar. Sebelum lanjutin baca, mungkin ulasan ini akan memberikan sedikit spoiler. Dan aku akan banyak membandingkan drama ini dengan W dan Nine. Gitu.
Drama ini unik, menarik, dan merupakan hal yang baru. Karena ceritanya tentang Game AR, tapi sialnya ketika dimainkan. Game nya berujung pada kematian, kejadian di game ternyata jadi kenyataan. Pemainnya jadi merasakan sakit beneran gitu. Konsepnya mirip Pokemon Go, tapi ini pemainnya harus memakai kontak lensa untuk tampilan game tersebut jadi semuanya benar-benar seperti real dalam memakai senjata, berperang, dan lain-lain. Sama halnya dengan drama W (kalau kalian udah nonton) jadi drama W itu tentang dunia real dan dunia komik, kadang tokoh komik yang nyasar ke dunia real. Sebaliknya manusianya nyasar ke dunia komik. Pun dengan MoA (Memories of Alhambra) yang sulit kita bedakan mana dunia game atau kenyataan
![]() |
Nah kan, mulai makan korban jiwa nih |
Jadi pada saat di Granada, Jin Woo bermain game yang diciptakan oleh Jung Se Joo (Chanyeol) yang merupakan adiknya Jung Hee Joo, namun setelah Se Joo menghubungi Jin Woo untuk menawarkan gamenya pada perusahaan J One justru dia malah menghilang. Dan sejak Jin Woo bermain game tersebut, kehidupannya mulai berubah. Kalau kalian nonton drama Nine, si pemeran utama menemukan dupa yang bisa membuat dia ke masa lalu, awalnya dia happy. Tapi justru ternyata hidupnya jadi super berantakan. Sama seperti MoA, hidup Jin Woo jadi rumit, berantakan, dan gaada orang yang percaya sama dia, bahkan sahabatnya sendiri yang juga pendiri perusahaan J One.
Jin Woo terpaksa harus melanjutkan game yang sudah dia mulai, karena dia terus dikejar oleh musuh yang telah dibunuhnya. Jin Woo terus bermain game, juga untuk menyelidiki apa yang salah dari game yang dapat merenggut nyawa orang tersebut, karena nantinya akan di launching oleh perusahaannya. Dan dalam perjalanan Jin Woo bermain game, dia menyadari bahwa Se Joo yang selama ini menghilang, ternyata ada di dalam game dan tak bisa kembali. Jin Woo pun mencari cara untuk menemukan Se Joo, Ya kira-kira seperti itulah garis besarnya, dan tentu ada love line antara Jin Woo dan Hee Joo.
Pada episode pertama, kedua, hingga seterusnya, kita dibuat terkesan akan keindahan visual hingga keunikan jalan cerita. Meskipun pada awalnya ada sedikit kejenuhan karena pengulangan adegan yang cukup monoton. Namun tak terlalu jadi masalah karena episode-episode berikutnya penonton kembali dibuat penasaran, Yang sangat disayangkan menurut gue disini, adalah drama ini tentang game, tapi pengetahuan tentang game itu sendiri sangat dangkal. Bahkan setelah menonton drama ini hingga tamat dan gue mengingat kembali, gue udah lupa si Jin Woo ini udah ngapain aja di game itu. Kecuali di episode-episode terakhir yang mulai banyak menunjukkan petualangan Jin Woo dengan game tersebut. Sisanya ya lebih menceritakan tentang bisnis perusahaan J One, percintaan, dan printilan tak berguna.
Terlebih, printilan tak berguna ini membuat MoA jadi drama typical. Ya contohnya mantan-mantan istrinya Jin Woo yang tak bermanfaat, terlebih Go Yura (istri dari pernikahan kedua Jin Woo) yang sangat antagonis dan sinetronish. Selain itu yang lebih menyebalkan karakter Se Joo yang terlihat sangat tidak berguna, Dia pencipta game tersebut, tapi dia justru tidak tahu menahu tentang ciptaan dia sendiri, semacam tokoh tak bermanfaat. Gunanya ada dia cuman untuk semacam Princess di Mario Bros yang nunggu buat diselamatin. Dan tentu endingnya yang menuai banyak tanggapan sinis dari penonton.
![]() |
Maunya endingnya kayak gini ya? Tidak semudah itu Ferguso.. |
Gue personally suka-suka aja sama endingnya. Menurut gue ada dua alasan penonton ga suka sama endingnya. Pertama, mereka mengharapkan adanya penutup yang manis oleh Jin Woo dan Hee Joo, ya ini untuk penonton yang menyukai romance sepertinya. Alasan kedua, Hyun Bin deserve more screen at the last episode. Untuk alasan kedua ini, gue paham dan ikut merasakan sih, I mean, he deserve good conclusion, weather sad, happy, or open ending. Sebenernya gue pribadi lebih menyukai drama dengan open ending, atau bahasa gampangnya ending yang gantung. Tapi.. pada dasarnya apapun bentuk ending pada drama, asal ditutup dengan baik ya bakal jadi sebuah penutup yang memuaskan. Namun tidak di drama ini, gue pun sudah menduga printilan-printilan tak berguna di drama ini pada akhirnya dilewati begitu saja. Istilahnya hanya untuk mengulur waktu dan memperlebar cerita namun terasa tak seperti bagian dari cerita.
Secara keseluruhan, saat menonton drama ini kita ikut merasakan hype yang luar biasa dari Memories of Alhambra, dan tak sabar menantikan kelanjutannya. Namun, setelah menyelesaikan drama ini, sepertinya ya.. yaudah gitu semacam tontonan yang tida rewatch-able dan tidak terlalu menarik untuk dibahas secara berulang serta diulas satu-persatu. Tapi meskipun begitu, Memories of Alhambra tetap jadi tontonan yang tak boleh dilewatkan. (3/5)
Sutradara: Ahn Gil Ho
Penulis: Song Jae Jong
Stasiun Televisi: tvN dan Netflix
Episode: 16
Pemain: Hyun Bin, Park Shin Hye, Lee Seung Joon, Park Hoon, Min Jin Woong, Kim Eui Sung, Chanyeol, Lee Ra, Kim Yong Rim