Dave (Dimas Anggara) dan Caramel (Michelle Ziudith) yang telah menjalin hubungan selama 3 tahun akhirnya memutuskan ingin melanjutkan hubungan kejenjang yang lebih serius. Sebelum memutuskan untuk menikah, Dave dan Caramel liburan ke Bali (tempat partama kali mereka bertemu). Namun, saat liburan mereka mengalami kecelakaan yang membuat Caramel menjadi lumpuh.
|
Cium! Cium! Cium! |
|
Caramel udah wisuda aja.. jurusan apa Cara? |
Hmm.. okay. Jadi begini, mari kita recap. London Love Story (2016) itu menceritakan awal pertemuan Dave dan Caramel namun ditengah lovebirds nya mereka, Caramel salah paham (yang teramat childish) dan dia kabur ke London. One day mereka ketemu lagi di London dan Dave kecelakaan saat ngejar Cara. Dave koma, Cara berlinang air mata lalu Dave sadar. London Love Story 2 (2017) hubungan Dave dan Cara semakin dekat tentunya, mereka memutuskan untuk berlibur bersama ke Swiss. Tapi ternyata disana mereka bertemu dengan masa lalu Cara, yaitu Gilang. Tetapi Cara menyembunyikannya dari Dave. Lalu ketahuan, Dave marah. singkat cerita Gilang kecelakaan lalu Cara menangis tersedu (lagi).
|
Terima! Terima! Terima! |
Lalu bagaimana yang ketiga? Sejujurnya, i have no expectation untuk sequel yang ketiga ini. Melihat cerita yang pertama seperti itu.. yang kedua padahal gue hampir suka tapi (again) plot akhir cerita yang membuatku lelah mendengar Michelle Ziudith tersedu-sedu. Tapi ternyata surprisingly.. London Love Story 3 ini cukup menyenangkan. Konfliknya tentu jauh lebih dewasa dari yang sebelumnya, dan sangat menyenangkan melihat chemistry Dave dan Cara yang berbeda dari setiap sequelnya, tentu di cerita yang ketiga ini mereka jauh lebih intim karena memutuskan untuk ke jenjang lebih serius. And i really like how Tisa TS makes something "connected" dari setiap sequelnya. Sebenarnya sang penulis ingin menyampaikan pesan "keajaiban" di film ini, dan gue rasa cara penyampaiannya cukup baik serta penulis mampu mengontrol cerita dengan apik. Meskipun terkadang kubingung entah Dave dan Cara ini ketempelan setan apa, mereka kecelakaan mulu. Atau dibalik ini semua apa mungkin penulis ingin memberi pesan moral agar kita berhati-hati dalam berlalu-lintas? Lalu Dave udah CT Scan belum ya? Dua kali dia kecelakaan di film ini.
|
Dokternya muda ya.. ini bukan koas kan? |
|
Detik-detik Dave mau diputusin nih.. (no.. ga spoiler, ada di trailer kok) |
|
Kalo gue jadi Dave mending gue tinggalin sih si Cara |
Tak lupa juga Dokter Rio (Derby Romero) yang merupakan dokter spesialis, namun terbilang masih sangat muda. Begitu juga dengan kepala rumah sakit, Dokter Mia (Amanda Rawles) yang terlihat cukup memaksakan untuk terlihat dewasa. Dan sejak London Love Story pertama gue cukup penasaran dengan pekerjaan Dave dalam mencari nafkah. Sungguh.
Michelle Ziudith menggambarkan posisi putus asa dan terpukul dengan sangat baik, pun dengan Dimas Anggara yang juga menggambarkan penderitaan dan rasa bersalah dengan sangat baik pula. Keduanya menunjukkan chemistry yang sangat manis difilm ini dan kadang menunjukkan sisi jenaka dengan sangat natural. Sesungguhnya Screenplay Films sangat berpotensi membuat cerita remaja yang sangat menyenangkan, namun terkadang dengan cerita dan dialog yang super dramatis justru terkesan membuat lelah penontonnya. Dibandingkan dengan London Love Story sebelum-sebelumnya, menurutku yang ketiga ini merupakan yang terbaik. Nyatanya, sejak Surat Cinta Untuk Starla film Screenplay terus mengalami peningkatan dalam segi cerita maupun dialog, keep it up! Begitu pun dengan London Love Story 3 yang cukup menyentuh dan menyenangkan untuk ditonton. (2.5/5)
Sutradara: Asep Kusdinar
Penulis: Tisa TS dan Sukhdev Singh
Produser: Sukhdev Singh
Produksi: Screenplay Films
Pemain: Dimas Anggara, Michelle Ziudith, Derby Romero, Amanda Rawles, Ina Marinka, Ramzi, Irene Librawati