Contact Form

 

Dilan 1990

Milea (Vanesha Prescilla) merupakan seorang murid pindahan dari Jakarta dan kini bersekolah di SMA Bandung, pada suatu pagi ia bertemu dengan seorang laki-laki bernama Dilan (Iqbaal Ramadhan) yang meramalnya bahwa mereka akan bertemu di kantin. Sejak saat itu Dilan mendekati Milea dengan cara-caranya yang unik dan tidak biasa, tapi justru Milea menemukan bahwa cara Dilan mendekati dirinya sangat menarik. Bahkan lebih menarik dari pacarnya di Jakarta, Beni (Brandon Salim)

Kamu Milea ya? Aku ramal nanti kita akan bertemu dikantin *sumpeh lo?
Masih berusaha sepikin Milea

Tentunya orang-orang sudah mengetahui Film Dilan 1990 ini adalah adaptasi dari novel dengan judul yang sama karya Pidi Baiq, karena animo novelnya yang luar biasa akhirnya diputuskanlah untuk dibuat versi film. Penggemar novelnya sendiri menanti-nanti siapa yang akan memerankan Dilan dan Milea. Pada waktu itu Vanesha Prescilla lah yang pertama kali di umumkan memerankan sosok Milea, reaksi penggemar.. ya so so lah. Lalu mereka sangat-sangat menanti siapa yang memerankan sosok Dilan. Dan... jeng jeng jeng jeng saat diumumkan Iqbaal Ramadhan lah yang memerankan Dilan.. Terbiltlah komentar-komentar negatif bermunculan yang tentunya para fans Iqbaal dan komet (kalau ga salah nama fans CJR) siap menjadi tameng. Lalu apakah Iqbaal ini berhasil memerankan Dilan? Kalau gue pribadi, sesungguhnya saat tau Iqbaal yang akan memerankan sosok Dilan, gue punya bayangan yang cukup baik. Karena melihat film terakhirnya di Ada Cinta di SMA, Iqbaal bermain dengan baik.

Eh ada Bapak Ridwan Kamil

Dilan mau tubir

Dan nyatanya di film Dilan, Iqbaal pun mampu menghidupkan sosok Dilan itu sendiri dengan baik. Nakal tapi lucu dan romantis dengan cara yang unik mampu membuat penonton mesem-mesem yang tak hanya remaja, tapi juga yang agak berumur. Ya tentunya yang berumur pasti menjadi bernostalgia sepanjang menonton film Dilan, dimana masih ada telpon umum dijalanan. Pacaran melalui telpon rumah, main surat-suratan. Terlebih sosok Dilan yang menjadi idola dilingkungannya, bad boy, ganteng, pintar, selalu punya gombalan maut. Tapi punya cara yang unik dalam mendekati perempuan. Memberi TTS sebagai hadiah ulang tahun, meminta kerupuk dipotong setengah, untuk dibawa pulang. Hal-hal itu yang membuat film ini menarik sambil bernostalgia.

Manis ya Milea...
Pulang belanja
Jangan rindu, berat. Kamu ga akan kuat. Biar aku saja. EAAAA

Vanesha Prescilla pun memerankan Milea dengan sangat baik dan manis. Seperti tidak akting dan sangat natural, menjadi Milea sebagai anak baru yang jadi magnet disekolahnya (disukai banyak orang) karena sikapnya yang manis. Chemistry mereka berdua pun terjalin sangat manis dan ngegemesin. Meskipun banyak celetukan yang tidak bekerja dengan baik alias "garing". Mungkin pembaca novelnya paham betul dan terhibur akan celetukan-celetukan "garingnya" itu, tapi buat pihak yang belum membaca novelnya akan cukup terganggu dengan kegaringan itu. Dan entah.. gue merasa atmosfer tahun 90an yang masih kurang berasa, seperti pakaian-pakaian (kecuali pakaian Beni and the gank) dan visualnya. Terlebih ada adegan dengan CGI yang sangat menggangu yang kurasa tidak perlu ada. But again film Dilan sangat layak ditonton untuk bernostalgia dan melihat kisah yang manis dari Dilan dan Milea. (3/5)

Sutradara: Fajar Bustomi dan Pidi Baiq
Penulis: Pidi Baiq
Produser: Ody Mulya Hidayat
Produksi: Falcon Pictures dan Max Pictures
Pemain: Iqbaal Ramadhan, Vanesha Prescilla, Gusti Rayhan, Stefhanie Zamora, Brandon Salim, Refal Hady, Ira Wibowo

Total comment

Author

Reviewin aja
Well dari sekian banyak drama korea yang kutonton, ini beberapa yang terbaik menurut gue (menurut gue loh ya..) sangat menarik untuk ditonton. It's just reference. Again.. if ur boyfriend or so whatever bilang drama korea itu mencle-mencle or menye menye. Then show this reference *kibas poni* mungkin dia perlu dicekokin drama sejenis Signal, Black, Nine: times time travel, Tunnel, Voice, Secret Forest (ehm oke ini udah diluar list). Soooo here we are.. eh iya btw, ini masih part 1 ya..


1. Good Doctor (2013)
Menceritakan tentang seorang dokter bernama Park Shi On yang menderita autistic savant tapi jenius dalam mengingat semua teori kedokteran. Ini drama emang udah agak lama, tapi percayalah kalian tidak akan menyesal menonton drama ini. Karena ceritanya yang agak ga biasa, yaitu dokter tapi autistic savant dan menceritakan begimana struggle nya dia supaya dipercaya orang-orang. Apalagi background cerita ini adalah tentang dokter bedah anak, ya si Park Shi On ceritanya dihina dan diketawain abis-abisanlah sama pasiennya serta tidak lupa dinyiyirin dan diomelin sama mamah-mamahnya. Pendekatan dan pembelajaran  Park Shi On sama pasiennya ini sangat menyentuh, mungkin karena sama anak-anak dan  Park Shi On sendiri pun kayak anak kecil mentalnya jadi bisa membuat penontonnya tersentuh. Belom lagi bumbu-bumbu kecurangan politik yang dilakukan sama pihak rumah sakit. And last.. Joo Won such an actor, dia bener-bener bisa menggambarkan seorang autistic savant dengan sangat-sangat baik, ya gimana si.. liat mukanya ituloh bikin kita kasihan tapi pengen ketawa juga. Oh iya fyi, Good Doctor ini diremake loh tahun 2017 sama Serial America dengan judul yang sama.. but honestly gue lebih suka liat acting Joo Won dibanding Freddie Highmore




2. Nine: Times Time Travel (2013)
Jadi, ini drama tentang time travel. Park Sun Woo ini bisa ke masa lalu pake dupa. Dia punya 9 dupa, setiap dupanya dibakar dia bisa ke masa lalu. Dia pun memakai dupanya buat mencegah kematian kakaknya dan mencari tahu tentang kematian ayahnya. Awalnya dia berhasil menyelamatkan kakaknya dari kematian, tapi ternyata.. jeng jeng jeng jeng hidup dia juga ikut berubah. Karena kejadian yang seharusnya udah terjadi diutak-atik sama dia, jadilah ternyata merubah masa depan juga. Dan hidupnya si Park Sun Woo ini jadi super berantakan. Gue aja yang nonton super pusing menghadapi kelutnya kehidupan si Park Sun Woo, gimana jadi dia ya.. belom lagi ternyata kematian ayahnya itu menyimpan banyak misteri dan dia pun berusaha mencari tahu. Tapi percayalah ini drama seru abis dan membuat kita penasaran melihat episode selanjutnya bagaimana kelanjutan rumitnya hidup Park Sun Woo, dan apakah dia bisa mengembalikan hidupnya seperti semula? Akankah? Akankah? 




3. Marriage Not Dating (2014)
Dari semua drama, Marriage Not Dating adalah yang paling ringan. Jika butuh hiburan, tanpa mikir, tanpa air mata, tanpa emosi, tontonlah Marriage Not Dating. Gaada sedih-sedihnya ini drama. Drama tersakit jiwa sejauh ini. Semua pemainnya sinting-sinting, terlebih dua pemain utamanya. Yeon Woo Jin dan Han Groo pasangan terabsurd dan tersinting yang pernah  kutonton. Jadi drama ini tentang Gong Ki Tae, dokter bedah yang betah hidup sendiri. Di lain sisi ada Joo Jang Mi yang kebelet pengen nikah. Suatu hari mereka ada disituasi yang mengharuskan mereka buat pura-pura pacaran. Sounds cliche huh? Tapi drama ini sangat-sangat menghibur kok, macam pelipur lara dia. Tarik ulurnya juga ga bikin kesel, tetep aja bikin ketawa. Konfliknya pun sangat ringan dan dibuat dengan cukup realistis. Dan lucunya semua cast itu ada kekonyolannya masing-masing, ya sakit jiwa semualah intinya. Drama ini juga sangat konsisten.. konsisten gilanya, bahkan sampai di ending. Dia tetap menjaga konsistensi, sungguh luar biasa. Sangat cocok ditonton untuk kamu-kamu yang lagi pening atau anxious guys. Click here for full review




4. It's Okay That's Love (2014)
Another good medical drama. Basically tentang penyakit kejiwaan, kabanyakan sih karena trauma masa kecil atau lingkungan sekitar. Mungkin ini satu-satunya drama tentang "trauma" yang bisa diterima dengan baik, I mean bukan kayak Yoona di K2 yang takut sama cahaya ya... ceritanya ada yang gabisa tidur dikasur tapi harus di kamar mandi, ada juga yang trauma dalam menjalin hubungan dengan komitmen. dan karena pemeran utamanya psikiatri, jadi kita bakal banyak menemukan pasien-pasien aneh dengan berbagai macam penyakit kejiwaan. Menarik bukan? Tentunya sepanjang drama akan banyak twist yang nantinya akan membuat Anda terkejut.. Penyampaian ceritanya pun sangat realistis dan jujur. Oh iya jangan lupakan juga chemistry yang sangat apik dari Jo In Sung sebagai penulis dan Gong Hyo Jin  sebagai psikiatri yang keduanya punya masalah kejiwaanya masing-masing. Terakhir.. sejauh ini It's Okay That's Love itu drama korea yang kualitas gambarnya paling cantik menurutku, oh iya OST nya juga ena ena banget.




5. Falling For Innocence (2015)
Dibilang bagus banget-banget juga engga sebenernya. Tapi entah kenapa there's something behind yang bikin drama ini bagus. Jadi ceritanya tentang CEO muda yang punya personaliti buruk dan dia dapet kesempatan kedua untuk hidup, karena dia punya heart diseases. Setelah operasi dan mendapat donor jantung yang baru, perlahan hidupnya berubah. Yah terdengar klise memang, dan rasanya sudah beberapa kali mendengar drama dengan transplantasi jantung, lalu dia bertemu dengan seseorang yang berhubungan dengan si pemilik donor jantung. Drama ini pun juga begitu, Kang Min Ho jadi jatuh cinta sama Kim Soon Jung dan perlahan hidupnya berubah. Penonton diajak ikut dalam perubahan hidupnya si Kang Min Ho, berubah bukan berari dia langsung jadi baik. Ya dia berubah pelan-pelan, he still cruel, jerk, asshole. Dia sering melakukan cara curang dan sadis dalam berbisnis, and somehow cara curang dia yang dulu jadi boomerang buat dia. Semacam "what goes around comes around" Ya jadi proses dia berubah ga segampang itu. Eh tapi jangan serius-serius banget, ini drama komedi kok, banyak adegan-adegan konyol nan bodoh, banyak banget malah. And Jung Kyung Ho is a star, dia sangat atraktif di drama ini, I would say drama ini gaakan cocok diperanin sama orang lain selain Jung Kyung Ho. Dan mungkin gue gaakan sesuka ini sama Falling For Innocence kalau dimainkan sama orang lain.




6. Signal (2016)
Nah yang satu ini nih.. sejauh ini, Signal adalah drama korea terbaik yang pernah gue tonton. Dan kabarnya sih mau dibikin yang ke 2 tahun ini. Mari kita aminkan.. ini drama tentang detektif tapi time travel. Jadi dua orang detektif yang berada dalam waktu berbeda bisa saling berkomunukasi lewat handy talkie. Yang satu dari masa lalu dan satunya dari masa sekarang. Pusing ga lo? Jadi lewat komunikasi itu mereka bisa memecahkan beberapa kasus. Tapi.. ga semua kasus yang mereka pecahkan berakhir bahagia tentunya, ada yang justru merubah takdir, akankah berubahnya selalu menjadi baik? Tentu tidak! Ehm oke maaf terlalu menggebu-gebu. Jadi.. menariknya lagi beberapa kasus di drama ini punya benang merahnya tersendiri, padahal gue kira gaada benang merahnya. Banyak juga kecurangan-kecurangan yang dilakukan oleh pihak-pihak berkuasa di kepolisian. Dan sesungguhnya drama ini sangat-sangatlah menyentuh saudara-saudara. Banyak momen-momen yang memang menguras emosi, eh moon maap sebenernya setiap episodenya emang menguras emosi sih. Ikut kesel, gregetan.. ya cobalah rasakan sendiri sensasinya. Seriously, i recommended this drama. Click here for full review




7. Jealousy Incarnate (2016)
Another Gong Hyo Jin's work, drama ini backgroundnya tentang kehidupan news anchor dan pembawa berita ramalan cuaca. Si Lee Hwa Shin yang ternyata punya penyakit kanker payudara. Ya hal yang baru buat drama korea, menceritakan seorang news anchor laki-laki yang terkena kanker payudara. Tenang.. kaga ada sedih-sedihnya kok, ini drama rada-rada sinting emang. Kalau pengen nonton drama komedi romantis yang unyu-unyu gitu mungkin ini bukan drama yang tepat. Karena sejujurnya drama ini serealistis itu, penyampaiannya dewasa meskipun percintaan mereka rada konyol dan tidak dewasa. Pemain utamanya juga banyak kekurangan, bukan tipikal penuh pesona dengan kesempurnaan. Terutama karakter Lee Hwa Shin (Jo Jung Suk) yang brengsek, angkuh, songong, but seriously we can't hate him, he can be romantic in his way. Dan terkadang dia bisa membuat penonton kasian sama dia. Selain kisah cinta dua pemain utamanya yang konyol, kisah bromance antara Jo Jung Suk dan Go Kyung Pyo juga menarik dan deep banget dan salah satu bromance favoritku di drama korea. Dan Jo Jung Suk really suits with his character




8. Tomorrow With You (2017)
Oke dari 10 drama favorit yang gue list, 3 diantaranya adalah drama time travel. Tapi beda genre kok tenang saja.. Kalo yang ini, ini drama paling manis diantara 9 drama yang lain. Tentang seorang time travel yang bisa menjelajah waktu lewat subway, dan dimasa depan dia melihat hidupnya ga bahagia, untuk itulah dia menikah. Tentu saja menikah "tanpa rasa cinta" tapi day by day *asek Yo Soo Joon mulai suka sama istrinya, Song Ma Rin. Jadi pendalam karakter dan proses mereka jatuh cinta itu diperlihatkan dengan baik, ga buru-buru tapi deep. Alur cerita ini memang agak lambat, tapi ya nikmati saja prosesnya. Dan tentunya dengan alur maju mundur karena si pemain utamanya ini main-main mulu ke masa depan. Jadi terkadang cukup ada beberapa twist dicerita ini (bukan beberapa sih) Chemistrynya Lee Je Hoon dan Shin Min Ah aduh... bikin kita berkaca gitu lalu menghayal teman hidup. Nonton drama ini akan membuat kalian ingin menikah, seriously ini drama manis banget banget banget. Such an heartwarming and beautiful story. Click here for full review



9. Chicago Typewriter (2017)
Drama ini bercerita tentang sebuah organisasi pemuda pejuang kemerdekaan, lalu mereka bereinkarnasi dan menjalani kehidupannya masing-masing. Lalu tetiba mereka dipertemukan, tapi mereka tentunya tidak mengingat kehidupannya dimasa lalu. Han Se Joo yang menjadi penulis terkenal dan Jeon Seol yang pekerjaannya tidak jelas. Kehidupan sebelumnya memang menceritakan tentang penjajahan Jepang, tapi drama ini ga berfokus ke kehidupan perang itu sendiri. Jadi jangan ekspektasi bakal banyak adegan perang, lebih ke "strategi perang" sih. Dan tentunya persahabatan si pemain utamanya. Jadi perlahan si Han Se Joo ini mulai mengingat kehidupannya dulu, melalui benda-benda dan orang-orang yang dia temui. Kisah drama ini memang unik, jadi seru buat diikuti. Ada beberapa plot twist yang menarik juga. Pemain utamanya gausah digubris lagilah ya.. Yoo Ah In dan Im Soo Jung yang sudah langganan main film box office, ditambah Go Kyung Pyo yang lagi laris-larisnya. I really love their chemistry and the story is sooo touching. Click here for full review




10. Black (2017)
Menurut gue Black adalah drama terbaik tahun 2017. But if I have to choose between Signal and Black, I can't. Jadi Black ini bercerita tentang grim reaper yang harus menjadi manusia karena satu hal, dia mengambil tubuh seorang detektif bernama Han Moo Gang dan akhirnya jatuh cinta sama perempuan bernama Kang Ha Ram yang bisa melihat kematian orang lain. Menarik bukan? Bergenre fantasy thriller, drama ini bener-bener serumit itu. Rumit banget, kayak benang kusut. Semua kasus yang dipecahkan sama tim detektif memiliki benang merah yang tak terduga. Disetiap episode bakal ada plot twist yang bikin kita "haaah? apa lagi inih?" bahkan diakhir cerita bisa membuat kita bergumam "Ya Tuhan cobaan apalagi ini?" Gue bahkan terheran kok bisa penulisnya kepikiran bikin jalan cerita kayak gini? Kok bisa gitu... lalu seperti biasa ada banyak kasus-kasus curang yang dilakukan oleh orang-orang berkuasa, ya permasalahan sosial macam korupsi, prostitusi, pelecehan seksual. Bahkan ada beberapa kasus yang based on true event, jadi lebih terasa aja gitu tragisnya. Black ini salah satu drama yang plot twistnya benar-benar misterius dan sulit ditebak. Meskipun ada beberapa plot hole and lack of logic tapi.. ya begimana I mean dramanya sebagus ini. Karena sebagus ini jadi kekurangnnya terlupakan begitu saja. And there's a moment that'll touching ur heart. Deep..





Total comment

Author

Reviewin aja
Jikalau kemaren ada versi Best Indonesian Movie 2017 ada baiknya jika kita membuat versi "Worst" supaya.. ya ga supaya apa-apa sih. Karena didunia yang fana ini pastilah ada yang baik dan buruk. Baiklah saudaraku langsung saja kita mulai. Btw ini yang berdasarkan gue tonton aja ya..

1. Trinity, The Nekad Traveler
Film yang diangkat dari novel ini sebenarnya cukup jadi harapan banyak orang yang akan membayangkan sebuah film perjalanan dengan gambar yang indah, tentunya seirama dengan cerita yang menarik pula. Ternyata, film ini hanya berisi potongan-potongan gambar di kawasan wisata tanpa adanya nyawa disitu. Alhasil penonton tidak merasakan serunya perjalanan Trinity. Click here for full review



2. Petak Umpet Minako
Nah kalo film yang satu ini bener-bener mind blowing, saking mind blowingnya keluar bioskop jadi butuh paracetamol. Bikin penonton "lah? loh? tiba-tiba disini.. tiba-tiba begitu.. naskah cerita yang buruk, pun dengan kualitas gambar bahkan kualitas akting pemain. Ditambah dengan minimnya logika. Serem juga engga, kaget pun tidak. Yang ada pening apalagi mendengar dialog-dialog yang membuat kita mengerutkan dahi. Bersukacitalah kalian yang tidak menonton. Click here for full review



3. Ruqiyah
Kalau disuruh memilih mana yang lebih buruk, Ruqiyah atau Petak Umpet Minako sungguh ku dilema.. mungkin sedikit sangat sedikit lebih mending Ruqiyah. Yang pasti suara berisik yang berniat menghantui sangat amat mengganggu, terlebih pengenalan karakter yang teramat dangkal, begitupun dengan logikanya. Yang paling menyedihkan adalah bagian ending, membuat tercengang. Serasa melihat tugas akhir murid SMK jurusan multimedia atau apalah itu yang udah buru-buru disuruh kumpulin. Click here for full review



4. Keluarga Tak Kasat Mata
Tahun 2017 memang sangat didominasi oleh film horor, namun memang ada beberapa yang kualitasnya baik. Sisanya ya hanya memanfaatkan moment sebagai ladang penghasilan. Salah satu contohnya adalah film ini. Ini.... sesungguhnya sangat besar harapannya bagi para penggemar cerita Keluarga Tak Kasat Mata yang berawal dari forum Kaskus. Tapi nyatanya ekspektasi orang-orang terlalu tinggi. Intinya film horor versi Keluarga Tak Kasat Mata adalah suara berisik ngagetin dan muka hantu sebesar layar. Click here for full review



5. One Fine Day
Setelah mayoritas didominasi film horor, muncullah satu film roman remaja karya Screenplay Films. Dengan latar belakang kemewahan di Barcelona. Mewah, glamour, fancy, itulah yang mewakilkan gambaran film ini, dengan cerita yang teramat cheesy. Terlebih sangat lelah mendengar Michelle Ziudith menangis tersedu-sedu diakhir cerita. Dengan formula yang sama pada setiap film karya Screenplay namun, One Fine Day ini merupakan karyanya yang paling dangkal. Untung sedikit terselamatkan dengan musik serta pemandangan di Barcelona. Click here for full review



6. Ayat-Ayat Cinta 2
Nah ini dia nih.. ini nih.. ini juaranya. Tayang di penghujung tahun. Memakai 4 Diva tanah air sebagai pengisi Original Soundtrack. Berlatar belakang Skotlandia, promosi dimana-mana.. Ternyata filmnya... penuh dengan teka-teki kehidupan. Sekedar lebih mengerutkan dahi, memegang kepala, dan menutup mata saat menontonnya. Film dengan logika terminim yang pernah kutonton. Click here for full review



Sekian. Ini yang cuman gue tonton yaa. Pesan moralnya, jangalah takut dan kapok saudaraku jikalau nanti saat menonton film Indonesia kalian menemukan yang bentuknya seperti ini. Tetaplah bersemangat dalam menjalani hidup ini.. *mulai ga nyambung. Baiklah sampai bertemu di Worst Indonesian Movie 2018

Total comment

Author

Reviewin aja

Ayat-Ayat Cinta 2

Fahri (Fedi Nuril) merupakan seorang dosen di Edinburgh, Skotlandia. Selain jadi dosen, dia merupakan seorang pengusaha yang sangat sukses. Namun sudah beberapa tahun Aisha (Dewi Sandra) menghilang dan tidak ada kabar saat menjadi relawan di jalur Gaza, dan kini Fahri hanya tinggal berdua bersama asistennya bernama Hulusi (Pandji Pragiwaksono). Karena kesantunannya, kebaikan hatinya dan segala kesempurnaan milik Tuhan eh Fahri maksudnya, Fahri disukai oleh (hampir) semua wanita disekelilingnya. Lalu kemanakah hati Fahri akan berlabuh? Kemanakah? Kemanaaa???

heh bukan muhrim
Ehm.. bentar-bentar gue siapin hati dulu buat nulis.. bentar ya.....
Oke
Jadi gini..
Agak sedikit mengerikan memang, jiwa gue agak terguncang setelah menonton film ini. Awalnya memang berniat nonton film ini, namun melihat orang marah-marah di sosial media jadilah semakin penasaran. Tapi memang benar adanya.. film ini sangat bagus, sarat akan pesan moral. Membuat orang belajar bersabar saat menontonnya. Bersabar akan sejuta pertanyaan dibenak penontonnya. Lalu bersabar menunggu seorang sesempurna Fahri ada didepan mata. Bersabar akan ada orang yang melunasi bayaran rumah kita seperti yang dilakukan Fahri kepada tetangganya, Nenek Catarina.

Fahri and the geng lagi belain Nenek Catarina
marry me ndasmu.
Bersabar ada orang yang bayarin full, les musik kita seperti yang di lakukan Fahri kepada Keira. Bersabar akan ada pemilik mini market yang mengijinkan kita mengambil semua snack yang kita mau secara gratis seperti yang Fahri lakukan kepada Jason. Bersabar suatu saat nanti akan ada orang yang memungut kita disaat kita susah seperti yang dilakukan Fahri kepada Hulusi dan Sabina.

Fahri and the geng lagi berbuat kebaikan
Fahri memang titisan malaikat, kalo kata Fahri sih "tidak boleh setengah-setengah jika ingin bersedekah" gitu. Tadinya saat menonton film ini gue kira diending Fahri akan membuat sebuah yayasan peduli kasih dirumahnya, ternyata engga.
Lebih luar biasa lagi di film ini semua orang-orang di Skotlandia sana memakai bahasa Indonesia, entah itu dikampus, maupun seluruh tetangga Fahri. Mungkin karena kata Fahri "Pancasila ada disini sambil *sambil nunjuk dada, Bhinneka Tunggal Ika ada dimana-mana" Sungguh memudahkan penonton untuk tidak melihat subtitle jika nanti memakai bahasa inggris dalam dialognya. Kearifan lokal yang luar biasa. Masyaallah.. sungguh mulia dan sarat makna film ini.

Marsha and Fahri eh maap Hulya dan Fahri
Dan ada lagi yang membuat hatiku terenyuh....
FAHRI GAK NGENALIN ISTRINYA SENDIRI YANG PURA-PURA JADI PEMBANTU DI RUMAHNYA, PADAHAL DARI DULU AISHA UDAH PAKE CADAR. Aduh maaf-maaf jadi marah-marah gini Astaghfirullah..  Astaghfirullah..
Positif aja, mungkin Fahri matanya jadi minus atau silinder jadi ga ngeh, dan udah lupa sama suara istri sendiri, maklum udah lama hilang. The best part si endingnya.. Masyaallah benar-benar kuasa Allah, serasa nonton film science fiction. Ehm demikian..
Alhasil Ayat-Ayat Cinta 2 adalah film ambisius eh maksudnya realistis yang tidak sesuai dengan ekspektasi. Sekian. (0,5/5)


Sutradara: Guntur Soehardjanto
Penulis: Alim Sudio, Ifan Ismail
Produser: Manoj Punjabi, Dhamoo Punjabi
Produksi: MD Pictures
Pemain: Fedi Nuril, Tatjana Saphira, Chelsea Islan, Dewi Sandra, Pandji Pragiwaksono, Arie Untung, Dewi Irawan

Total comment

Author

Reviewin aja