Risa (Prilly Latuconsina) memiliki 3 sahabat hantu yaitu Peter, William, Janshen. Risa yang tinggal bedua dengan adiknya, Riri (Sandrina Michelle) saat ini sering mengunjungi dan menginap di rumah Om dan Tantenya yang baru pindah ke Bandung. Namun saat di rumah Om Achmad, Risa merasakan ada yang aneh dengan rumah tersebut. Ditambah lagi sikap Om Achmad yang tiba-tiba jadi berubah sejak pindah rumah, dan Risa yang sering kali mengalami kejadian aneh dirumah itu.
Danur 2: Maddah ini masih dari adaptasi novel karya Risa Saraswati yang berdasarkan kisah nyata. Novelnya pun cukup best seller mengingat bahwa karya kisah nyata ini dialami sendiri oleh Risa Saraswati yang memang anak indigo dan bersahabat dengan hantu. Diawali dengan Danur tahun 2017 lalu yang mencetak sekitar 2,7 juta penonton. Kemudian dilanjutkan dengan Danur 2: Maddah. Danur sendiri memiliki arti bau anyir seperti bau mayat, sedangkan Maddah artinya dibaca lebih dalam. Gile, keren ga tuh gue. Baiq, lanjut ke film itu sendiri. Sejujurnya Danur pertama memberi sedikit kesan sehingga agak malas untuk melanjutkan menonton Danur seri-seri yang lain, namun diluar dugaan ternyata Danur 2: Maddah ini jauh lebih baik jika dibandingkan dengan tahun lalu.
Danur 2: Maddah ini jauh lebih baik dari segala aspek, terutama tata kamera. Memberi kesan "mewah" hingga creepy, kualitas gambar serta warna yang konsisten membuatnya jauh lebih baik dari sebelumnya. Munculnya penampakan juga tidak terkesan berisik atau mengganggu telinga penonton. Tapi masih dalam problematika yang sama seperti Danur pertama, frekuensi jump scare atau munculnya penampakan yang tanpa jeda justru bukannya memberi kesan "tanpa istirahat" kepada penonton, tapi malah memberi kesan "biasa" pada jump scare itu sendiri. Meskipun bukan lagi dengan Mba Asih (Shareefa Danish) yang menyeramkan itu, tapi wajah penampakan di Danur 2: Maddah cukup menjanjikan.
Tak lepas dari hal-hal klise yang ada di film horror seperti rumah sakit yang seperti belum bayar tagihan listrik, sama halnya dengan rumah Om Achmad yang selalu remang-remang seperti belum bayaran listrik juga, sampai tidak bisa membedakan siang dan malam hari. Setiap Risa ada dikamar gelap-gelapan bahkan membaca buku pun gelap-gelapan ingin rasanya mengatakan "mba, itu lampunya nyalain aja, ga keliatan. Nanti sakit mata" Terkadang ku merasa juga bahwa penata busana kurang berperan baik disini, seperti adegan flashback si noni-noni Belanda itu dan baju yang dikenakan bukannya seperti gaun ala-ala noni Belanda malah terlihat seperti gaun-gaun ITC.. yaa semacam itu. Meskipun memang kostum Peter dan kawan-kawan terlihat pas dan menjanjikan.
Jajaran cast di Danur 2: Maddah ini juga jauh lebih baik dari sebelumnya, seperti Shawn Adrian yang mampu mendampingi Prilly dengan baik. Tidak seperti karakter Indra Brotolaras yang terkesan seperti nyamuk dan tak memberi kesan. Pun dengan kemampuan akting Prilly yang semakin menjanjikan. Jadi tak sabar untuk melihat Danur-Danur selanjutnya. (3/5)
Sutradara: Awi Suryadi
Penulis: Lele Laila, Risa Saraswati
Produser: Manoj Punjabi
Produksi: MD Pictures
Pemain: Prilly Latuconsina. Shawn Adrian, Shopia Latjuba, Gamaharitz, Wesley Andrew, Kevin Bzezovski Taroreh
Contact Form
Total comment
Masa SMA memang masa yang tak terlupakan saudara-saudara. Masa jahiliah lah kalau bisa dibilang. Tapi tiap orang tentunya punya kenangannya masing-masing, ada yang isinya belajar mulu, cinta-cintaan mulu, kegiatan sekolah kayak geng Cinta bikin mading mulu. Nah mungkin film-film dibawah ini bisa mewakilkan kisah SMA kalian. Film bertema SMA sesuai dengan masa nya, tenang.. ini beneran tema SMA kok bukan tempelan doang kayak "Betawi" di film Benyamin Biang Kerok. Eh maap obrolannya jadi kemana-mana. Udah gitu memang selain horror, tahun 2017 kemarin sampai sekarang lagi banyak juga film-film remaja bertebaran. Sooo here we are:
1. Ada Apa Dengan Cinta (2002)
Kalau yang ini gausah ditanya lagi ya, ini hits banget pada jamannya. Siapa yang gatau AADC? Film yang SMA banget, punya geng, nonton konser, bikin mading, cinta pertama. Sejak AADC semua sinetron dan film pasti mengikuti formasi geng Cinta, ada yang tomboy, manja, dewasa, kalem, dan ini harus ada nih.. lemot. Bikin puisi dan baca-baca buku puisi juga cukup hits dikalangan tahun 2000an. Belom lagi cerita geng cinta yang kontra sama hubungan percintaan Cinta dan Rangga, biasa.. kalau jaman SMA kan temennya pacaran ada aja yang gasetuju. Jika ingin mengenang masa-masa SMA bagi kamu-kamu yang sudah (agak) tua cobalah bernostalgia dengan AADC.
Cast: Dian Sastrowardoyo, Nicholas Saputra
2. Catatan Akhir Sekolah (2005)
Setelah tadi film tahun 2002 lalu kita beranjak ke 2005 film ini juga hits banget dan sering diputer di tv macam home alone (gajuga sih). Jadi film ini bercerita tentang Agni, Alde, Arian (Vino G Bastian, Marcel Chandrawinata, Ramon Y Tungka) yang biasa-biasa aja, ga eksis kayak geng Cinta. Lalu mereka ingin membuat film dokumenter tentang kejadian sehari-hari disekolah, tapi ternyata lewat film dokumenter itu banyak kejadian disekolah yang terungkap. Dan ternyata membuat film dokumenter itu tidak semudah yang mereka bayangkan. Lalu film mereka akhirnya diputar saat pentas akhir tahun. Kalau film ini lebih membuat kita bernostalgia lagi dengan suasana SMA, busuk-busuknya lah.
Cast: Ramon Y Tungka, Marcel Chandrawinata, Vino G Bastian
3. Radio Galau FM (2012)
Setelah 2005, kita langsung terjun bebas ke 2012, Radio Galau FM ini diangkat dari akun twitter yang hits kala itu (pasti dari kalian ada yang follow). Bercerita tentang Bara yang selalu jomblo dan akhirnya pdkt lalu pacaran sama adik kelasnya. Tapi ternyata percintaan ga seindah yang dia bayangkan, banyak drama, pertengkaran, dan lain-lain. Film ini film anak 2012 banget, yang hits banget dengan istilah "galau" suka curhat ditwitter. In a relationship with di Facebook. Pasti kalian ada kan yang kayak gitu? Ngaku! Ngetweet lalu di reply sama pacar, film ini pasti membuat kalian bernostalgia "pacaran dan galau" di Twitter dan Facebook.
Cast: Dimas Anggara, Natasha Rizki
4. Refrain (2013)
Film adaptasi Novel buatan Winna Effendi ini agak lebih gloomy dibanding 3 film diatas. Bercerita tentang Niki dan Nata yang bersahabat sejak kecil. Namun saat beranjak SMA mereka semakin menyadari bahwa keduanya memiliki perasaan lebih, tapi keduanya malu untuk mengakui. Sampai akhirnya Niki keburu punya pacar (kalah cepet Afgan) ya kisah-kisah suka sama sahabat sendiri pasti pernah kalian alami yekaan, tapi suka gitu. Lama sadarnya. Kalau kata Maudy Ayunda sih Cinta Datang Terlambat. Oh iya ini debutnya Chelsea Islan loh, dia jadi anak baru yang suka sama Nata. Jadi cinta segi empatlah.
Cast: Maudy Ayunda, Afgan Syahreza, Chelsea Islan
5. Remember When (2014)
Nah ini agak tragis nih. Adaptasi dari Winna Effenidi (lagi). Bercerita tentang empat orang yang bersahabat, yaitu 2 sepasang kekasih yang dua diantaranya agak jenuh sama hubungannya masing-masing. Lalu mereka semacam selingkuh lah dibelakang pasangan masing-masing. Lebih tragis lagi mereka berempat lagi double date, si kampret Freya dan Adrian ini (yang selingkuh) duduk diposisi tengah dan sepanjang film mereka berpegangan tangan padahal pacar mereka ada disebelah... how tragic. Lalu setelah semua terbongkar, suasana di sekolah jadi awkward dan mereka berempat terpecah belah. Jika Anda pernah mengalami kisah tragis ini dan ingin mengenang kenangan pahit, tontonlah film ini.
Cast: Michelle Ziudith, Maxime Bottier
6. Ada Cinta di SMA (2016)
Mari kita beralih ke angkatan milenial. Film ini emang milenial bangetlah, Snapchat, Instagram, Path yaa semacam itu. Bercerita tentang Iqbal yang bosen sama dirinya yang dianggap sebelah mata disekolah. Biar dipandang akhirnya dia mencalonkan diri sebagai ketua OSIS dan berperang sama Ayla yang juga salah satu kandidat ketua OSIS dan benci banget sama si Iqbaal ini, mereka berantem mulu kayak pendukung Ahok sama Anies. Ehh lama-kelaman mereka jatuh cinta. Ada juga printilan kisah persahabatan yang harus terpecahbelah karena ego masing-masing. Ceritanya ringan tapi ada manis-manisnya gitu. Semacam menggemaskan. Pokoknya film ini SMA bangetlah.
Cast: CJR, Caitlin Halderman
7. Galih dan Ratna (2017)
Remake dari film Gita Cinta di SMA, versi Galih dan Ratna ini cukup berbeda. Dibalut dengan lebih modern. Identik dengan media sosial. Dan bakal ngajak kamu bernostalgia dengan cinta pertama waktu SMA eeaaa. Jaman-jaman pedekate giculah. Ada juga nanti perbedaan visi misi kehidupan antara Galih dan Ratna, visi misi dalam memilih jurusan perkuliahan sih lebih tepatnya. Yang satu mencoba realistis untuk memilih jurusan yang bersebrangan dengan hobinya, yang satu lagi pengennya idealis untuk tetap pada hobinya. Tapi tenang perbedaan pemilihan perkuliahan versi Galih Ratna ga se ekstrem Lala dan Yudhis sampe adanya kekerasan kok... Selain itu sepanjang film akan diputar lagu-lagu ena dan banyak hal menarik tentang musik.
Cast: Sheryl Shenafia, Refal Hady
8. Stip dan Pensil (2017)
Nah kalo yang satu ini agak lucu sih. film ini emang bukan tentang percintaan. Bercerita tentang sebuah geng yang isinya anak orang kaya dan mereka dimusuhi oleh teman-temannya. Dan suatu hari mereka disuruh membuat essay oleh guru mereka, dan mereka memilih untuk membantu anak-anak jalanan dengan membuat sekolah darurat demi mendapat pengakuan dari teman-temannya. Sebenarnya film ini memang sebuah pesan, tapi tanpa adanya unsur menggurui jadi sangat bisa dinikmati. Dan karena ini komedi juga jadi sejujurnya juga memang sedikit bagian yang mengharukan. Jadi jangan khawatir tak perlu membayangkan kisah dramatis anak-anak jalanan yang tak sekolah, justru disini mereka sangat menyebalkan....
Cast: Ernest Prakasa, Indah Permatasari, Tatjana Saphira
9. Dear Nathan (2017)
Dear Nathan mungkin film pertama yang membuka perjalanan karir Jefri Nichol dan Amanda Rawles. Meskipun Amanda Rawles sudah lebih dulu mencetak box office di film Promise. Dear Nathan ini diangkat dari novel yang cukup best seller. Seperti kisah SMA kebanyakan, Salma anak yang kalem, manis, penurut. Sedangkan Nathan bad boy, sering telat, begajulan. Salma ini selektif banget dalam memilih teman, karena dia anaknya kalem-kalem gimana gitu kan. Eeeh semakin menghindar-menghindar si Nathan ini modus mulu. Eh lama-lama si Salma ini luluh juga. Si Nathan ini pun memang sering juga mengeluarkan gombalan maut. Lalu tetiba datanglah perempuan yang katanya mantan si Nathan yang masih ngarep. Yah gitulah ya resiko orang ganteng.
Cast: Jefri Nichol, Amanda Rawles
10. Dilan 1990 (2018)
Masih anget-angetnya nih. Padahal berdasar urutan tahun keluaran film makin kesini makin modern. Tapi di Dilan 1990 kita balik ke beberapa puluh tahun yang lalu. Pas banget nih buat bernostalgia bagi kamu yang sudah cukup berumur. Masih tentang cinta-cintaan waktu SMA, Dilan 1990 ini bercerita tentang percintaan Dilan dan Milea yang penuh gombalan maut. Jamannya pacaran pake telepon rumah, kalo kangen bukannya kirim emoticon tapi langsung samperin ke rumah. Yah semacam itu. Si Dilan ini juga macam ketua geng, jadi kerjaannya tubir terus sama geng motornya. Tapi semenjak pacaran sama Milea, dia berusaha untuk tidak tubir. Kalo kata Dilan sih "maaf sudah membuatmu khawatir, aku tidak mau kamu cemas. Biar aku saja yang mencemaskanmu" gitu.
Cast: Iqbaal Ramadhan, Vanesha Prescilla
11. Yowis Ben
Mon maap nih nambah satu lagi, yang lagi anget-angetnya bahkan masih ada di bioskop. Film Yowis Ben ini bercerita tentang sekumpulan anak sekolahan yang pengen dipandang sama teman-temannya disekolah, mereka pengen berkarya dan membuktikan ke semua orang kalau mereka bisa. Dengan latar belakang yang beda-beda, ada yang anak penjual pecel, anak orang kaya tapi orang tua nya cuek, anak rohis yang taat namun agak bloon, dan satu lagi yang paling tampan tapi dia ingin diakui karena karya nya. Lalu jadilah mereka membentuk sebuah Band bernama Yowis Ben. Belum lagi cerita Bayu yang tergila-gila dengan teman satu sekolahnya, Susan. Oh iya FYI, film ini full berbahasa Jawa. Tenang, ada subtitle nya kok. Jarang banget ada film Indonesia dengan full berbahasa daerah dan sangat menyenangkan untuk ditonton meski bukan orang jawa sekalipun. Buat yang belum nonton buruan dibioskop masih ada.
Cast: Bayu Skak, Joshua Suherman, Cut Meyriska
1. Ada Apa Dengan Cinta (2002)
Kalau yang ini gausah ditanya lagi ya, ini hits banget pada jamannya. Siapa yang gatau AADC? Film yang SMA banget, punya geng, nonton konser, bikin mading, cinta pertama. Sejak AADC semua sinetron dan film pasti mengikuti formasi geng Cinta, ada yang tomboy, manja, dewasa, kalem, dan ini harus ada nih.. lemot. Bikin puisi dan baca-baca buku puisi juga cukup hits dikalangan tahun 2000an. Belom lagi cerita geng cinta yang kontra sama hubungan percintaan Cinta dan Rangga, biasa.. kalau jaman SMA kan temennya pacaran ada aja yang gasetuju. Jika ingin mengenang masa-masa SMA bagi kamu-kamu yang sudah (agak) tua cobalah bernostalgia dengan AADC.
Cast: Dian Sastrowardoyo, Nicholas Saputra
2. Catatan Akhir Sekolah (2005)
Setelah tadi film tahun 2002 lalu kita beranjak ke 2005 film ini juga hits banget dan sering diputer di tv macam home alone (gajuga sih). Jadi film ini bercerita tentang Agni, Alde, Arian (Vino G Bastian, Marcel Chandrawinata, Ramon Y Tungka) yang biasa-biasa aja, ga eksis kayak geng Cinta. Lalu mereka ingin membuat film dokumenter tentang kejadian sehari-hari disekolah, tapi ternyata lewat film dokumenter itu banyak kejadian disekolah yang terungkap. Dan ternyata membuat film dokumenter itu tidak semudah yang mereka bayangkan. Lalu film mereka akhirnya diputar saat pentas akhir tahun. Kalau film ini lebih membuat kita bernostalgia lagi dengan suasana SMA, busuk-busuknya lah.
Cast: Ramon Y Tungka, Marcel Chandrawinata, Vino G Bastian
3. Radio Galau FM (2012)
Setelah 2005, kita langsung terjun bebas ke 2012, Radio Galau FM ini diangkat dari akun twitter yang hits kala itu (pasti dari kalian ada yang follow). Bercerita tentang Bara yang selalu jomblo dan akhirnya pdkt lalu pacaran sama adik kelasnya. Tapi ternyata percintaan ga seindah yang dia bayangkan, banyak drama, pertengkaran, dan lain-lain. Film ini film anak 2012 banget, yang hits banget dengan istilah "galau" suka curhat ditwitter. In a relationship with di Facebook. Pasti kalian ada kan yang kayak gitu? Ngaku! Ngetweet lalu di reply sama pacar, film ini pasti membuat kalian bernostalgia "pacaran dan galau" di Twitter dan Facebook.
Cast: Dimas Anggara, Natasha Rizki
4. Refrain (2013)
Film adaptasi Novel buatan Winna Effendi ini agak lebih gloomy dibanding 3 film diatas. Bercerita tentang Niki dan Nata yang bersahabat sejak kecil. Namun saat beranjak SMA mereka semakin menyadari bahwa keduanya memiliki perasaan lebih, tapi keduanya malu untuk mengakui. Sampai akhirnya Niki keburu punya pacar (kalah cepet Afgan) ya kisah-kisah suka sama sahabat sendiri pasti pernah kalian alami yekaan, tapi suka gitu. Lama sadarnya. Kalau kata Maudy Ayunda sih Cinta Datang Terlambat. Oh iya ini debutnya Chelsea Islan loh, dia jadi anak baru yang suka sama Nata. Jadi cinta segi empatlah.
Cast: Maudy Ayunda, Afgan Syahreza, Chelsea Islan
5. Remember When (2014)
Nah ini agak tragis nih. Adaptasi dari Winna Effenidi (lagi). Bercerita tentang empat orang yang bersahabat, yaitu 2 sepasang kekasih yang dua diantaranya agak jenuh sama hubungannya masing-masing. Lalu mereka semacam selingkuh lah dibelakang pasangan masing-masing. Lebih tragis lagi mereka berempat lagi double date, si kampret Freya dan Adrian ini (yang selingkuh) duduk diposisi tengah dan sepanjang film mereka berpegangan tangan padahal pacar mereka ada disebelah... how tragic. Lalu setelah semua terbongkar, suasana di sekolah jadi awkward dan mereka berempat terpecah belah. Jika Anda pernah mengalami kisah tragis ini dan ingin mengenang kenangan pahit, tontonlah film ini.
Cast: Michelle Ziudith, Maxime Bottier
6. Ada Cinta di SMA (2016)
Mari kita beralih ke angkatan milenial. Film ini emang milenial bangetlah, Snapchat, Instagram, Path yaa semacam itu. Bercerita tentang Iqbal yang bosen sama dirinya yang dianggap sebelah mata disekolah. Biar dipandang akhirnya dia mencalonkan diri sebagai ketua OSIS dan berperang sama Ayla yang juga salah satu kandidat ketua OSIS dan benci banget sama si Iqbaal ini, mereka berantem mulu kayak pendukung Ahok sama Anies. Ehh lama-kelaman mereka jatuh cinta. Ada juga printilan kisah persahabatan yang harus terpecahbelah karena ego masing-masing. Ceritanya ringan tapi ada manis-manisnya gitu. Semacam menggemaskan. Pokoknya film ini SMA bangetlah.
Cast: CJR, Caitlin Halderman
7. Galih dan Ratna (2017)
Remake dari film Gita Cinta di SMA, versi Galih dan Ratna ini cukup berbeda. Dibalut dengan lebih modern. Identik dengan media sosial. Dan bakal ngajak kamu bernostalgia dengan cinta pertama waktu SMA eeaaa. Jaman-jaman pedekate giculah. Ada juga nanti perbedaan visi misi kehidupan antara Galih dan Ratna, visi misi dalam memilih jurusan perkuliahan sih lebih tepatnya. Yang satu mencoba realistis untuk memilih jurusan yang bersebrangan dengan hobinya, yang satu lagi pengennya idealis untuk tetap pada hobinya. Tapi tenang perbedaan pemilihan perkuliahan versi Galih Ratna ga se ekstrem Lala dan Yudhis sampe adanya kekerasan kok... Selain itu sepanjang film akan diputar lagu-lagu ena dan banyak hal menarik tentang musik.
Cast: Sheryl Shenafia, Refal Hady
8. Stip dan Pensil (2017)
Nah kalo yang satu ini agak lucu sih. film ini emang bukan tentang percintaan. Bercerita tentang sebuah geng yang isinya anak orang kaya dan mereka dimusuhi oleh teman-temannya. Dan suatu hari mereka disuruh membuat essay oleh guru mereka, dan mereka memilih untuk membantu anak-anak jalanan dengan membuat sekolah darurat demi mendapat pengakuan dari teman-temannya. Sebenarnya film ini memang sebuah pesan, tapi tanpa adanya unsur menggurui jadi sangat bisa dinikmati. Dan karena ini komedi juga jadi sejujurnya juga memang sedikit bagian yang mengharukan. Jadi jangan khawatir tak perlu membayangkan kisah dramatis anak-anak jalanan yang tak sekolah, justru disini mereka sangat menyebalkan....
Cast: Ernest Prakasa, Indah Permatasari, Tatjana Saphira
9. Dear Nathan (2017)
Dear Nathan mungkin film pertama yang membuka perjalanan karir Jefri Nichol dan Amanda Rawles. Meskipun Amanda Rawles sudah lebih dulu mencetak box office di film Promise. Dear Nathan ini diangkat dari novel yang cukup best seller. Seperti kisah SMA kebanyakan, Salma anak yang kalem, manis, penurut. Sedangkan Nathan bad boy, sering telat, begajulan. Salma ini selektif banget dalam memilih teman, karena dia anaknya kalem-kalem gimana gitu kan. Eeeh semakin menghindar-menghindar si Nathan ini modus mulu. Eh lama-lama si Salma ini luluh juga. Si Nathan ini pun memang sering juga mengeluarkan gombalan maut. Lalu tetiba datanglah perempuan yang katanya mantan si Nathan yang masih ngarep. Yah gitulah ya resiko orang ganteng.
Cast: Jefri Nichol, Amanda Rawles
10. Dilan 1990 (2018)
Masih anget-angetnya nih. Padahal berdasar urutan tahun keluaran film makin kesini makin modern. Tapi di Dilan 1990 kita balik ke beberapa puluh tahun yang lalu. Pas banget nih buat bernostalgia bagi kamu yang sudah cukup berumur. Masih tentang cinta-cintaan waktu SMA, Dilan 1990 ini bercerita tentang percintaan Dilan dan Milea yang penuh gombalan maut. Jamannya pacaran pake telepon rumah, kalo kangen bukannya kirim emoticon tapi langsung samperin ke rumah. Yah semacam itu. Si Dilan ini juga macam ketua geng, jadi kerjaannya tubir terus sama geng motornya. Tapi semenjak pacaran sama Milea, dia berusaha untuk tidak tubir. Kalo kata Dilan sih "maaf sudah membuatmu khawatir, aku tidak mau kamu cemas. Biar aku saja yang mencemaskanmu" gitu.
Cast: Iqbaal Ramadhan, Vanesha Prescilla
11. Yowis Ben
Mon maap nih nambah satu lagi, yang lagi anget-angetnya bahkan masih ada di bioskop. Film Yowis Ben ini bercerita tentang sekumpulan anak sekolahan yang pengen dipandang sama teman-temannya disekolah, mereka pengen berkarya dan membuktikan ke semua orang kalau mereka bisa. Dengan latar belakang yang beda-beda, ada yang anak penjual pecel, anak orang kaya tapi orang tua nya cuek, anak rohis yang taat namun agak bloon, dan satu lagi yang paling tampan tapi dia ingin diakui karena karya nya. Lalu jadilah mereka membentuk sebuah Band bernama Yowis Ben. Belum lagi cerita Bayu yang tergila-gila dengan teman satu sekolahnya, Susan. Oh iya FYI, film ini full berbahasa Jawa. Tenang, ada subtitle nya kok. Jarang banget ada film Indonesia dengan full berbahasa daerah dan sangat menyenangkan untuk ditonton meski bukan orang jawa sekalipun. Buat yang belum nonton buruan dibioskop masih ada.
Cast: Bayu Skak, Joshua Suherman, Cut Meyriska
Total comment
Bentar, mikir dulu. Sampe bingung gue bikin sinopsisnya. Bingung harus mulai dari mana. Baiklah. Biasanya gue memulai dengan memberikan sinopsis, tetapi tidak untuk kali ini. Jadi begini di tren saat ini yang lagi hobi-hobinya bikin remake, reboot, atau sequel dari film yang sudah berjuta-juta tahun yang lalu. Kali ini Falcon tentu tak mau ketinggalan, setelah sukses dengan Warkop DKI Reborn yang sampai kini masih memimpin posisi film terbaik sepanjang masa, maka hadirlah Benyamin Biang Kerok dengan menggandeng duet Hanung Bramantyo dan Reza Rahadian. Namun untuk kali ini Benyamin Biang Kerok hanya dipakai tokohnya saja dan dengan ide cerita yang jauh berbeda dari terdahulunya. Ini untuk kesekian kalinya Hanung dan Reza bekerja sama (kalau tidak salah) Tanda Tanya, Rudy Habibie, The Gift, dan Benyamin Biang Kerok.
Benyamin Biang Kerok ini sangat jauh berbeda dari film yang terdahulu dan cerita dikembangkan dengan menyesuaikan era modern, ya sah-sah aja sih.. asal manusiawi aja gitu. Jadi ceritanya Pengki (Reza Rahadian) itu sejenis chaebol gitu, anak orang kaya yang nyak nya (Merriam Bellina) adalah pengusaha IT terbesar di Indonesia. Ya makanya sepanjang film akan dipenuhi adegan-adegan hi-tech. Seperti robot dan teknologi-teknologi lainnya. Baik. Hi-tech dengan kearifan lokal? Tentu tidak apa-apa. Kenapa kearifan lokal? Karena pada dasarnya seharusnya film ini terdapat unsur Betawi bukan? Iya sebenarnya ada, tapi Betawi di film ini hanya sekedar "lewat" bahkan tidak pantas dikatakan sebagai atribut. Toh unsur Betawi hanya ada saat adegan Pengki, Somad, Aida, dan lain-lain bernyanyi dan menari-nari lagu Malam Minggu serta lagu lainnya.
Ceritanya pun berantakan from A to D, D to G, B to E, dan seabsurd itu. Bahkan chemistry Pengki, Somad, dan Achie yang satu geng bersahabat dekat tidak terasa sama sekali. Terlebih chemistry Pengki dan Aida yang terasa hambar padahal mereka diceritakan memiliki kedekatan yang gue sendiri pun masih bingung mereka mulai dekatnya sejak kapan. Yang paling bisa dinikmati adalah permainan Reza Rahadian dengan Meriam Bellina. Yang buat gue heran lagi kenapa banyak banget adegan pisah frame selayaknya sinetron stripping yang jadwal antar pemain bentrok, sehingga harus melakukan syuting pisah frame namun seolah-olah mereka melakukan percakapan. Hal ini terlihat sangat jelas di adegan Meriam Bellina saat pergi ke dukun dan beberapa adegan lainnya.
Lebih memancing amarah lagi, film di cut ditengah-tengah lalu tiba-tiba Pengki datang dan memberi tahu bahwa akan ada part 2. Sebenernya antara bahagia dan emosi sih, bahagia karena akhirnya selesai juga menonton film yang terasa cukup lama ini. Emosi karena bertanya-tanya kenapa film ini absurd sekali. (1.5/5)
Sutradara: Hanung Bramantyo
Penulis: Bagus Bramanti, Senoaji Julius, Hilman Mutasi
Produser: HB Naveen, Frederica
Produksi: Falcon Pictures
Pemain: Reza Rahadian, Meriam Bellina, Rano Karno, Adjis Doa Ibu, Aci Resti, Delia
Benyamin Biang Kerok ini sangat jauh berbeda dari film yang terdahulu dan cerita dikembangkan dengan menyesuaikan era modern, ya sah-sah aja sih.. asal manusiawi aja gitu. Jadi ceritanya Pengki (Reza Rahadian) itu sejenis chaebol gitu, anak orang kaya yang nyak nya (Merriam Bellina) adalah pengusaha IT terbesar di Indonesia. Ya makanya sepanjang film akan dipenuhi adegan-adegan hi-tech. Seperti robot dan teknologi-teknologi lainnya. Baik. Hi-tech dengan kearifan lokal? Tentu tidak apa-apa. Kenapa kearifan lokal? Karena pada dasarnya seharusnya film ini terdapat unsur Betawi bukan? Iya sebenarnya ada, tapi Betawi di film ini hanya sekedar "lewat" bahkan tidak pantas dikatakan sebagai atribut. Toh unsur Betawi hanya ada saat adegan Pengki, Somad, Aida, dan lain-lain bernyanyi dan menari-nari lagu Malam Minggu serta lagu lainnya.
Ceritanya pun berantakan from A to D, D to G, B to E, dan seabsurd itu. Bahkan chemistry Pengki, Somad, dan Achie yang satu geng bersahabat dekat tidak terasa sama sekali. Terlebih chemistry Pengki dan Aida yang terasa hambar padahal mereka diceritakan memiliki kedekatan yang gue sendiri pun masih bingung mereka mulai dekatnya sejak kapan. Yang paling bisa dinikmati adalah permainan Reza Rahadian dengan Meriam Bellina. Yang buat gue heran lagi kenapa banyak banget adegan pisah frame selayaknya sinetron stripping yang jadwal antar pemain bentrok, sehingga harus melakukan syuting pisah frame namun seolah-olah mereka melakukan percakapan. Hal ini terlihat sangat jelas di adegan Meriam Bellina saat pergi ke dukun dan beberapa adegan lainnya.
Lebih memancing amarah lagi, film di cut ditengah-tengah lalu tiba-tiba Pengki datang dan memberi tahu bahwa akan ada part 2. Sebenernya antara bahagia dan emosi sih, bahagia karena akhirnya selesai juga menonton film yang terasa cukup lama ini. Emosi karena bertanya-tanya kenapa film ini absurd sekali. (1.5/5)
Sutradara: Hanung Bramantyo
Penulis: Bagus Bramanti, Senoaji Julius, Hilman Mutasi
Produser: HB Naveen, Frederica
Produksi: Falcon Pictures
Pemain: Reza Rahadian, Meriam Bellina, Rano Karno, Adjis Doa Ibu, Aci Resti, Delia
Total comment
Popular Posts
-
Dave (Dimas Anggara) dan Caramel (Michelle Ziudith) yang telah menjalin hubungan selama 3 tahun akhirnya memutuskan ingin melanjutkan hubung...
-
Tak terasa kita sudah dipenghujung tahun saudara-saudariku yang terkasih. Dari sekian banyaknya film Indonesia yang tayang di bioskop, terpi...
-
Mendengar kabar orang tuanya meninggal, Alia (Jessica Mila) yang bekerja di Bangkok segera pulang ke Indonesia dan memutuskan untuk menetap ...
-
Genta (Deva Mahendra) seorang karyawan yang baru pindah ke kantor barunya, bersama rekan kerjanya yang lain yaitu Rudi (Ganindra Bimo), Bebe...
-
Raga (Tora Sudiro), Ragil (Vino Bastian), dan Adek (Tara Basro) merupakan sebuah keluarga yang ternyata mempunyai rahasianya masing-masing...
-
Maira (Luna Maya) dan Aldo (Herjunot Ali) adalah sepasang suami istri muda yang cukup lama memiliki anak. Akhirnya mereka dikaruniai seora...
-
Tita (Shandy Aulia) dan Adit (Samuel Rizal) sudah menjalin kisah cinta LDR selama 12 tahun Jakarta-Paris. Setiap hari mereka selalu bertengk...
-
Yoo So Joon (Lee Je-Hoon) adalah CEO perusahaan real estate yang punya kemampuan menjelajah waktu melalui subway atau time traveler, sedangk...
-
Anugerah (Vincent Rompies) dan Rahmat (Desta Mahendra) adalah dua orang yang bersahabat dari kecil, mereka mempunyai sebuah cita-cita yaitu ...
-
Han Se Joo (Yoo Ah In) adalah seorang penulis terkenal, pada suatu hari saat mengadakan event di luar negeri, Han Se Ju menemukan sebuah mes...
just a review
Total Pageviews
Search This Blog
Powered by Blogger.
Blog Archive
- January 2020 (1)
- September 2019 (1)
- May 2019 (1)
- January 2019 (3)
- November 2018 (1)
- October 2018 (1)
- July 2018 (1)
- June 2018 (1)
- April 2018 (2)
- March 2018 (3)
- February 2018 (4)
- January 2018 (4)
- December 2017 (2)
- November 2017 (2)
- October 2017 (4)
- September 2017 (2)
- August 2017 (1)
- July 2017 (3)
- June 2017 (2)
- March 2017 (3)
- October 2016 (2)
- September 2016 (6)